Kelompok minoritas yang mengaku mengikuti dan membela
sunnah Nabi serta mengaku cinta Nabi, sudah dikenal hoby memvonis syirik,
musyrik kepada mayoritas muslimin yang bertabarruk ke makam orang-orang shaleh.
Bahkan mereka pun memvonis syirik orang yang bertawassul dengan Nabi shallahu ‘alaihi
wa sallam.
Tapi faktanya, dengan bangga mereka menceritakan dalam
salah satu kitab karya ulama wahabi suatu kisah di mana pecinta Ibnu Taimiyyah
bertabarruk dengan tanah makamnya untuk kesembuhan dari penyakit mata. Tak ada
satu pun wahabi yang memvonis syirik perbuatan ini, atau minimal mengkritik
tulisan ulama wahabi yang menulis kisah tersebut. Saya publish di sini supaya
para korban penipuan wahabi sadar dan mau merenungi kerancuan dan kegalauan
cara berpikir kaum wahabi-salafi ini.
Diriwayatkan
oleh Ibnu Hajji dari Al-Baththoihi Al-Mizzi, ia berkata :
“ Ketika aku masih muda, dan putriku terkena penyakit mata. Aku
memiliki keyakinan pada Ibnu Taimiyah. Beliau juga sahabat ayahku dan sering
berkunjung pada ayahku. Maka aku berkata dalam hati “ Aku akan datang
ke makam Ibnu Taimiyah dan mengambil tanah untuk aku jadikan cela mata putriku,
akrena putriku sudah lama sakit mata dan cela apapun belum bisa
menyembuhkannya. Maka aku dating ke kuburan Ibnu Taimiyah lalu aku melihat
seorag dr Baghdad sdang mengumpulkan tanah kubur beliau.
Lalu aku bertanya kpdanya “ Apa yang sedang kau lakukan ? “
Ia menjawab “ Aku mangambil tanah Ini untuk aku jadikan tanah celak
bagi anak-anaku yang sedang sakit mata “.
Lalu aku bertanya lagi “ Apakah bermanfaat ?”
Ia menjawab “ Ya, dan ini sungguh mujarrob “. Maka aku bertambah
yakin atas tujuanku datang ke sini,
lalu aku mngambil tanah kubur Ibnu Taimiyah dan aku jadikan cela lalu kugunakan (koleskan ke mata) pada putriku yang sedang
tidur, maka sembuhlah “. (Ar-Raddu Al-Wafir halaman : 135)
Pada edisi
terbarunya terbitan Kurdustan al-‘Ilmiyyah Mesir tahun 1429 H teks itu
disebutkan pada halaman 97.