Senin, 02 Juli 2012

Sejarah kelam raja Abdul Aziz, pendiri kerajaan wahabi di Najd


Sebagaimana pendiri wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab dipenuhi dengan sejarah kelam dan berdarahnya, demikian pula para pengekornya terutama raja Abdul Aziz di dalam mendirikan kerajaan Arab Saudi yang dipimpinnya tak luput dari pertumpahan darah kaum muslimin yang dibunuhinya bahkan setelah dibunuh mereka tega merampok hasil peperangannya melawan kaum muslimin yang lemah tak berdaya, mereka mengganggap bereprang layaknya berperang melawan kaum kafir.

Mungkin sejarah ini jika ditulis oleh pihak selain mereka, maka mereka dengan segera menggapnya cerita ini hanyalah bualan dan kedustaan saja. Tapi bagaimana jika ternyata yang menceritakan sejarah kelam mereka adalah dari kalangan sejarawan mereka sendiri bahkan disakiskan dengan mata kepalanya sendiri. Berikut sekilas dari sejarah kelam yang dilakukan Abdul Aziz yang terangkum dalam kitab Unwanul Majd  fi Tarikh an-Najd karya Utsman  bin Bisyr seorang sejarawan Saudi urutan ketiga dari lima sejarawan Saudi yang paling diandalkan ulama wahabi :

وفيها سار عبد العزيز رحمه الله بالجيوش المنصورة إلى الإحساء وأناخ بالموضع المعروف بالمطريفي في الإحساء وقتل منهم رجالا كثيرا نحو السبعين رجلاً وأخذ أموالاً كثيرة، ثم أغار على المبرز فقتل من أهلها رجالا
“ Dan pada tahun 1176 H, Abdul Aziz Rahimahullah bersama bala tentaranya ke negeri Ihsa dan berhenti di daerah Mathrifi di Ihsa, kemudian ia membunuh tujuh puluh orang di sana dan merampas harta yang banyak, kemudian berlanjut lagi ke daerah Mabraz dan juga membunuh banyak orang di sana “. (Unwan al-Majd fii Tarikh an-Najd, Utsman bin Bisyr : 1/43)

=====================

-          Membunuh kaum muslimin yang masih bersyahadat Laa ilaaha illallah tanpa rasa takut

-          Merampas harta kaum muslimin yang mereka bunuh layaknya merampas harta kaum kafir

-          Maha besar Allah yang membeberkan sejarah kelam mereka melalui tangan-tangan pengikut mereka sendiri tanpa mereka sadari.

9 komentar:

  1. padahal yang kalian katakan wahabi tidak pernah menisbatkan dirinya dengan wahabi.
    padahal Pencetus Wahabi yang kalian tuduhkan nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abdul Wahab.

    Lalu bagaimana bisa bertemu?

    Tapi intinya bukan itu, intinya karena Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menyeru umat Islam dan kaum secara untuk hanya memurnikan tauhidnya, untuk hanya beribadah kepada Allah semata, untuk mentaati pemerintahnya yang sah, untuk menghilangkan berbagai perbuatan bi'dah dan khurafat yang ada di masanya.

    dan sayang pemilik blog ini berada di barisan penentang dakwah tauhid! sayang disayangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kaum khawarij juga berpendapat begitu, dengan memberikan alasan agama, mereka melakukan kemungkaran, membunuh kaum muslim yang lain yang bertentangan dengan pendapatnya.

      Hapus
    2. Trompiter:
      Ini taggapan untuk komentar nt http://qosimaly.blogspot.com/2014/11/apa-itu-wahhabisalafi.html

      Hapus
  2. Yaa andaikan ada maling mengaku maling ..

    BalasHapus
  3. Kelompok Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum disebut Wahbiyyah yang dinisbatkan kepada pendirinya yaitu Abdullah bin Wahbi ar-Raasibi (38 H), jika ditulis dengan bahasa Arab huruf Ha’nya tanpa alif dan disukun (اْلوَهْبِيَّةُ) sedangkan Wahhabiyyah jika ditulis dengan bahasa Arab, huruf Ha’nya disambung dengan alif sedangkan yang ditasydid huruf Ha’nya (الوَهَّابِيَّةُ), memiliki perbedaan yang sangat jauh baik sisi penulisan, bacaan, atau pun pada nisbah dan ajarannya.

    Dalam kitab Tarikh Ibnu Khaldun disebutkan :

    وكاَنَ يَزِيْدُ قَدْ أَذَلَّ اْلخَوَارِجَ ومهَّدَالبلادَ فكانَتْ سَاكِنَةً أَيَّامَ رَوْحٍ وَرَغْبٍ فِي مُوَادَعَةِ عَبْدِ اْلوَهَّابِ بِنْ رُسْتُم وَكاَنَ مِنَ اْلوَهْبِيَّة

    “ Dan konon Yazid telah berhasil menghinakan kaum Khawarij dan menstabilkan kondisi Negara, maka negaranya menjadi tenang penuh hari-hari tentram dan suka di dalam ketenangan Abdul Wahhab bin Ristum yang termasuk kalangan Wahbiyyah “

    Dan dalam buku seorang sejarawan asal Prancis yang juga dijadikan hujjah oleh kaum Wahhabi dalam memanipulasi istilah Wahbiyyah ini yaitu Al-FIrak Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil [1364 H/1945 M] menyebutkan sebagai berikut :

    وقَدْ سُمًّوا أَيْضًا اْلوَهْبِيِّيْنَ نِسْبَةً إِلَى عَبْدِ اللهِ بِنْ وَهْبٍ الرَّاسِبِيُّ ، زَعِيْمُ اْلخَوَاِرجِ

    “ Dan sungguh mereka dsebut Wahbiyyin (الوهبيين) karena dinisbahkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, sebagai pimpinan Khawarij ”

    Dari sini jelas bahwa Wahbiyyah atau Wahbiyyin nisbat kepada Abdullah bin Wahb ar-Rasibi yang juga ajarannya diikuti oleh Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum, maka Wahbiyyah bukan dinisbatkan kepada Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum ini melainkan nisbat kepada Abdullah bin Wahb ar-Rasibi dan kelompoknya disebut Wahbiyyah bukan Wahhabiyyah...

    BalasHapus
  4. pengakuan bebrapa ulama wahhabi-salafi sendiri atas laqob Wahhabiyyah terhdp pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, saya terjemahkan saja biar tdk panjang :

    1. Pengakuan syaikh Ibnu Baaz. Disebutkan dalam Fatawa Nur ‘ala al-darb pada soal yang ke 6 sebagai berikut :

    Soal keenam : Seseorang bertanya kepada Syaikh : Sebagian orang menamakan Ulama-Ulama di Arab Saudi dengan nama Wahhabi [Wahhabiyyah], adakah anda merestui penamaan tersebut, dan apa sanggahan untuk menjawaborang itu ? “

    Jawab : Itu suatu laqob yang masyhur bagi ulama tauhid yakni ulama Najd. Mereka menisbatkan nama tersebut kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab….dan para pengiktnya serta orang yang mengumandangkan dakwahnya di Najd dseibut Wahhabi.

    Ini laqob yang mulia lagi agung yang menunjukkan orang yang disebut dengan laqob ini termasuk ahli tauhid dan orang yang ikhlas karena Alah…inilah asal penyebutan nama Wahhabiyyah dan laqob ini dinisbatkan kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali at-Tamimi al-Hanbali yang menyeru kepada Allah Ta’aalaa, semoga Allah merahmatinya dengan rahmat yang luas “.

    2. Pengakuan syaikh Ahmad bin Hajar Aal Abu Thami salah seorang tokoh besar Wahabi dan Qadhi di Qathr dalam kitabnya “ Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ‘Aqidatuhu as-Salafiyyah wa da’watuhu al-Ishlahiyyah “ yang diberikan kata pengantar oleh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz. Dalam beberapa halaman kitab tersebut sering menyebutkan pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab dengan sebutan Wahhabiyyin / Wahhabiyyah. Di antaranya pada halaman 36 ia mengatakan :

    “ Maka kamu melihat setiap orang yang engkau peringatkan atau orang lain peringatkan bid’ah atau kemungkaran atasnya, ia akan menyebutmu “ Kamu Wahhabi “, maka laqob ini Alhamdulillah menjadi suatu pujian dan sebutan bagi kelompok yang mengikuti Kitab dan Sunnah, kelompok yang berpegang dengan madzhab salaf shaleh, yang selalu mengajak kepada tauhid uluhiyyah dan ibadah, cukup bagi kelompok ini suatu kebanggaan dan kemuliaan “.

    Dan mash banyak lagi para ulama salafi-wahhabi yang mengakui laqob Wahhabiyyah ini.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Bongkar terus kesesatan salafi wahabi semangat,

    BalasHapus
  7. bertubuh, bertangan, berambut ikal, duduk diatas arsy, kok sperti itu ya? seperti manusia saja (mahluk), maha Suci Allah dari segala kelemahan, laaisa hamislihi syaiun, tiada yang serupa dengan-Nya

    BalasHapus