Senin, 02 Juli 2012

Nishfu Sya'ban dalam pandangan Ibnu Taimiyyah.


Mayoritas umat muslim jika datang malam separuh Sya’ban, maka mereka memuliakan malam tersebut dengan berbagai macam ibadah sprti dzikir, sholat sunnah tasbih, hajat atau lainnya. Tidak dengan yang beragama wahabi atau salafi, di malam itu telinga mereka merasa panas mendengar kaum muslimin membaca surat Yasin, dzikir dan lainnya, lisan mereka justru penuh dengan dzikir celaan dan bid’ah kepada kaum muslimin yang merayakan malam tsb dengan ibadah.

Tidak usah repot-repot menyodorkan dalil untuk membungkam lisan kotor mereka, cukup fatwa ulama mereka sendiri yang juga pencetus ajaran penisbat salaf ini yang dilanjutkan oleh generasi berikutnya kaum wahabi. Berikut petikan dari fatwa Ibnu Taimiyyah tentang Nisfu Sya’ban dalam kitab Majmu’ Fatawanya :

إذا صلى الإنسان ليلة النصف وحده أو في جماعة خاصّة كما كان يفعل طوائف من السلف فهو حسن

“ Jika seseorang sholat di malam Nisfu Sya’ban secara sendiri atau berjama’ah khusus sebegaimana dilakukan sekelompok dari ulama salaf, maka itu adalah BAIK “ (Majmu Fatawa : 23/131)

Di halaman selanjutnya Ibnu Taimiyyah juga berfatwa :

وأمَّا ليلة النصف فقد روي في فضلها أحاديث وآثار ونقل عن طائفة من السلف أنّهم كانوا يصلون فيها ، فصلاة الرجل فيها وحده قد تقدمه فيه سلف وله فيه حجّة ، فلا ينكر مثل هذا

“ Adapun malam nisfu Sya’ban, maka sungguh telah diriwayatkan tentang keutamaanya hadits-hadits dan atsar juga dinukil dari skelompok ulama salaf bahwasanya mereka melakukan sholat di malam tersebut. Maka sholatnya sesorang di malam itu sendiri, telah dilakukan terlebih dahulu oleh ulama salaf, dan itu adalah hujjah baginya maka tidak boleh diingkari seperti ini “. (Majmu’ Fatawa : 23/132)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar